METROINDONEWS.COM, JAKARTA – Melalui perkembangan teknologi, secara khusus kecerdasan buatan (AI), telah mengubah cara manusia bekerja, belajar, dan hidup. “Sehingga di tengah arus perubahan ini, orang tua perlu lebih jeli dalam memilih pendidikan yang tidak hanya membekali anak dengan ilmu, tetapi juga nilai dan akhlak”.
Menjawab tantangan tersebut Konsorsium Pendidikan Islam Internasional (KOPIN) dan Delapan Angan Cipta (DAC) Events. “Bakal menggelar EduNation Fest 2025 yang akan berlangsung di Hall 8 ICE BSD City, Tangerang pada 29-31 Agustus 2025 mendatang”.
Pameran pendidikan Islam berskala internasional ini dapat menjadi ruang inspiratif bagi masyarakat untuk menemukan referensi sekolah dan lembaga pendidikan Islam unggulan dari dalam dan luar negeri. Dengan menawarkan pendekatan kurikulum adaptif, inovatif, dan berbasis nilai-nilai Qurani, mulai dari jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Dalam EduNation Fest 2025 akan menghadirkan beragam informasi seputar beasiswa, workshop pengembangan diri, program pertukaran pelajar. Bersama platform pendukung pendidikan modern yang memanfaatkan teknologi secara progresif.
“Kami ingin mengajak masyarakat, khususnya para orang tua, untuk melihat langsung bagaimana lembaga pendidikan Islam saat ini bertransformasi dan siap menjawab tantangan global,” ungkap Ketua KOPIN Konsorsium Pendidikan Islam Internasional (KOPIN) Ali Saman. Focus Group Discussion (FGD) sekaligus launching pameran Edunation Fest 2025, di Hotel Gren Alia, Jakarta Pusat, Rabu (21/5/2025).
Menurut Ali Saman, banyak lembaga pendidikan Islam di Indonesia telah menunjukkan kualitas yang unggul dan berdaya saing tinggi—baik dari segi kurikulum, tenaga pengajar, maupun sistem pengelolaan pendidikan.
Namun, potensi besar ini masih tersebar dan berjalan sendiri-sendiri. Agar benar-benar mampu menjawab tantangan zaman, termasuk pesatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI). “Diperlukan kolaborasi yang solid dan dukungan lintas sektor untuk menyatukan kekuatan tersebut dalam sebuah gerakan bersama,” sebutnya.
Sementara itu, Guru Besar Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Muhammad Zuhdi, M.Ed., Ph.D. yang turut hadir sebagai narasumber FGD, menegaskan pentingnya transformasi pendidikan Islam untuk tetap relevan di era modern.
“Pendidikan Islam di Indonesia memiliki kekayaan nilai dan kearifan lokal yang sangat kuat. Tapi untuk bisa bersaing di level global, lembaga pendidikan harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan zaman. Termasuk integrasi teknologi, literasi digital, dan pendekatan pedagogi yang kontekstual,” kata Prof. Zuhdi.
Senada dengan itu, Ustaz Nafi’i Zainuddin, Lc., M.Hi, Ustadz Pembina PULDAPII , mengatakan tantangan masa depan membutuhkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang tidak hanya cerdas secara intelektual. Tetapi juga matang secara spiritual dan emosional.
“Lembaga pendidikan Islam harus mampu melahirkan generasi yang tidak hanya adaptif terhadap teknologi”. Sekligus kokoh dalam akidah dan akhlak, begitu kunci membangun peradaban Islam yang unggul di tengah era disrupsi,” sebutnya.
Ustaz Yusuf Utsman Baisa, Lc, Ustadz Pembina KOPIN, yang menyoroti pentingnya penanaman nilai dan adab sejak dini di tengah pesatnya arus informasi dan perkembangan teknologi.
“Kemajuan teknologi memang tak terelakkan”. Tapi jika tidak dibarengi dengan pendidikan akhlak yang kuat, generasi kita akan kehilangan arah. Maka penting bagi sekolah-sekolah Islam untuk menjadi benteng sekaligus jembatan yang membekali anak dengan ilmu dan iman,” simpulnya.
Sementara itu CEO DAC Events, Deddy Andu menambahkan EduNation Fest 2025 bukan hanya sebuah pameran. Namun juga sebuah gerakan kolaboratif untuk membangun pendidikan Islam yang inklusif, berkualitas, dan selaras dengan tuntutan zaman.
Dengan konsep hybrid yang memadukan pendekatan B2B (business to business) dan B2C (business to consumer). Disamping itu EduNation Fest tidak hanya menyasar masyarakat umum yang ingin mencari sekolah terbaik atau informasi beasiswa,” imbuhnya.
(SRU/TR)