METROINDONEWS.COM, JAKARTA – Tegak lurus, Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Akhmad Munir, memberikan apresiasi atas keputusan Biro Pers Sekretariat Presiden yang mengembalikan kartu identitas liputan Istana kepada jurnalis CNN Indonesia, Diana Valencia, pada Senin (29/9).
“Tindakan ini dianggap sebagai langkah positif dalam membangun komunikasi yang baik antara pemerintah dan media.
Menurut Munir, pengembalian kartu pers ini mencerminkan adanya komitmen pemerintah untuk menjaga hubungan yang sehat dengan insan pers, serta memastikan tidak ada hambatan dalam tugas-tugas jurnalistik.
“Sehingga PWI Pusat mengapresiasi langkah pengembalian kartu pers ini sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk menjaga kebebasan pers dan mendukung kerja-kerja jurnalistik yang independen,” kata Munir dalam keterangannya.
Kendati demikian, dia mengingatkan agar insiden pencabutan kartu pers Diana sebelumnya tidak terulang kembali di masa depan. “Mengingat kebebasan pers adalah hak yang dijamin oleh Pasal 28F Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, serta diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
“Kebebasan pers adalah salah satu pilar demokrasi, dan media berhak untuk mengajukan pertanyaan dalam forum resmi”. Kemudian h tersebut merupakan bagian dari tugas jurnalistik untuk memenuhi hak publik atas informasi,” tegas Munir.
Dalam kesempatan ini, dia mengajak para jurnalis untuk tetap menjaga profesionalisme sesuai dengan kode etik jurnalistik.
“Dengan menjalankan tugas secara profesional dan sesuai dengan prinsip-prinsip etik, komunikasi antara pemerintah dan media dapat terus berjalan konstruktif, demi kepentingan publik yang lebih luas. Munir menekankan menjaga kemerdekaan pers adalah bagian integral dari menjaga demokrasi.
PWI Pusat akan selalu mengawal kebebasan pers, sambil mendorong sinergi positif antara pemerintah dan media demi kepentingan masyarakat,” pungkasnya.
(TS/SP/TR)