METROINDONEWS.COM, JAKARTA – Jalur politik, ketika Robi Nurhadi yang merupakan salah seorang relawan Anies Baswedan, resmi mendeklarasikan berdirinya Partai Perubahan, Minggu (10/11) . Dalam sebuah video yang tayang di YouTube Suara Perubahan, Robi mengklaim bahwa deklarasi tersebut mendapat dukungan dari 1.300 relawan Anies yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Deklarasi ini menggaungkan berdirinya Partai Perubahan sebagai salah satu persyaratan untuk mendirikan partai,” kata Robi dalam keterangan video, yang dikutip, Selasa (12/11).
Dalam acara deklarasi tersebut, Robi juga mengatakan bahwa dia telah ditetapkan sebagai Presiden Partai Perubahan. Meskipun Anies Baswedan tidak hadir dalam acara tersebut, Robi menegaskan bahwa Anies tetap menjadi pemimpin gerakan perubahan yang diusung oleh partai tersebut.
Sebenarnya yang tetap jadi pemimpin Bapak Anies dan para pemimpin perubahan yang telah memimpin organisasi relawan atau perjuangan pergerakan perubahan,” terang Robi dalam video deklarasi tersebut.
Deklarasi turut membahas ‘Gerakan Lima Pilar’ yang mencakup Partai Perubahan, Ormas Gerakan Perubahan, Koperasi Serasi, Yayasan Petranas, dan Pusat Kepemimpinan Perubahan Daerah (PKPD).
Namun, juru bicara Anies Baswedan, Sahrin Hamid, segera memberikan klarifikasi terkait penyebutan nama Anies dalam deklarasi tersebut. Sahrin menegaskan bahwa Anies Baswedan tidak terlibat dalam pendirian atau kegiatan apa pun yang terkait dengan Partai Perubahan.
“Akhir-akhir ini kita banyak mendengar atau melihat permintaan iuran atau sumbangan untuk kegiatan yang mengatasnamakan Partai Perubahan atau Partai Perubahan Indonesia,” kata Sahrin melalui video singkat yang dibagikan di media sosial.
Dia menambahkan bahwa kegiatan penarikan sumbangan yang mencatut nama Anies dan menyertakan foto atau citra Anies pada flyer atau pamflet. Terkait dengan Partai Perubahan tidak ada hubungannya dengan Anies Baswedan.
“Dengan adanya hal tersebut, maka dengan ini kami sampaikan bahwa Pak Anies Baswedan tidak terlibat dengan Partai Perubahan atau Partai Perubahan Indonesia, ataupun partai baru apa pun”. Baik dari proses pendirian hingga pelaksanaan kegiatan-kegiatannya,” tegas Sahrin.
(REP/RED)
