Strategi Asta Cita: Indonesia dan Hungaria Komitmen Perkuat Kerja Sama Bilateral

METROINDONEWS.COM, JAKARTA – Kemajuan berperan, Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Wakil Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Febrian Alphyanto Ruddyard mengatakan Indonesia berkomitmen memperkuat hubungan bilateral dengan Hungaria. “Berguna untuk mendukung pembangunan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.

“Pembangunan merupakan aspek yang sangat penting, terlebih Indonesia tengah menghadapi tantangan bonus demografi. Masih banyak ruang kerja sama yang dapat dijajaki, tidak hanya di sektor keuangan. Namun di berbagai bidang lainnya,” ujarnya ketika bertemu Duta Besar Hungaria untuk Indonesia Lilla Karsay, dikutip dari keterangan resmi, Jakarta Minggu (23/3).

Dalam kesempatan tersebut, kedua belah pihak membahas penguatan kerja sama bilateral, khususnya dalam mendukung Asta Cita menuju Visi Indonesia Emas 2045.
Pemerintah Indonesia disebut akan menjalankan langkah-langkah strategis sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029. Dalam rangka membangun fondasi yang kokoh dan berkelanjutan hingga 2045.

“Terdapat tiga prioritas utama yang menjadi fokus periode ini, yaitu pengentasan kemiskinan, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), serta pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan,” terang Febrian.

“Sehingga Indonesia diperkirakan membutuhkan investasi dalam lima tahun ke depan yang bersumber dari berbagai pihak”. Termasuk Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), swasta, dan kerja sama dengan negara mitra sekaligus lembaga multilateral.

Hungaria disebut telah berkontribusi melalui proyek Sistem Penyediaan Air Minum Ibu Kota Kecamatan (SPAM-IKK) dengan membangun 36 instalasi pengolahan air di Jawa, Flores, Sulawesi, dan Sumatra selama periode 2017–2019.
Sejauh ini, terdapat sekitar 2.500 pekerja Indonesia di Hungaria, terutama di industri kendaraan listrik.

“Hungaria juga menyediakan 110 beasiswa penuh per tahun bagi mahasiswa Indonesia sebagai bagian komitmen pengembangan SDM”. Tentu hal tersebut merupakan awal yang baik bagi kerja sama kedua negara,” imbuh Lilla Karsay.

(ANT/RED)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250