METROINDONEWS.COM, JAKARTA – Kinerja buruk, Anggaran Dana BOS dan BOP yang diterima satuan pendidikan saat ini, ditenggarai menjadi lahan empuk bagi oknum kepala sekolah yang bermental hedonis atau koruptif.
Untuk memperkaya diri dan kroninya dengan menggerogoti uang Negara. Melalui pengadaan barang dan jasa yang harganya diduga telah di mark-up demi mencari keuntungan pribadi dan kelompoknya.
Seperti SDN Pondok Bambu 02 Kecamatan Duren Sawit Kota Administrasi Jakarta Timur, kuat dugaan melaksanakan pengadaan barang dan jasa di sekolah tersebut khususnya T.A 2022-2023. “Dalam kegiatan pengembangan perpustakaan maupun pengadaan buku perpustakaan tidak sesuai dengan anggaran yang dibelanjakan.
Demikian juga dengan perawatan gedung tempat pendidikan yang diduga ada penyelewengan anggaran karena kondisi bangunan terkesan kurang terawat dengan baik.
Bahkan menurut sumber pihak sekolah yang minta namanya tidak disebutkan mengatakan selain menerima fee atau gratifikasi dari rekanan sekolah. “Kemudian memungut uang sewa kantin kepada para pedagang yang nilainya fantastis”.
Ketika dikonfirmasi kepada Kepala SDN Pondok Bambu 02 Nurhadi tidak ada di sekolah, Senin (7/10) sedang rapat. Ketika dihubungi melalui HP nya Nurhadi bukannya menjawab konfirmasi media malah mempertanyakan narasumber dari temuan tersebut, “Siapa narasumber nya, kasih tau ke saya, ” Kata Nurhadi sambil menutup sambungan telepon.
(SP)