Kasus Keracunan MBG Berjatuhan Bareskrim Polri Lakukan Penyelidikan

METROINDONEWS.COM, JAKARTA – Gelagat buruk, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri turun tangan mengasistensi penyelidikan kasus dugaan keracunan. Dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di beberapa daerah, termasuk Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, Sumatera Selatan, disamping daerah lainnya yang mengalami hal serupa. “Persoalan yang biasa terjadi di sekolah yang menimpa siswa akibat makanan terdapat belatung, terpapar bakteri dan sudah dalam kedaan basi tersaji. Penyelidikan utama ditangani Polda jajaran di masing-masing wilayah.

“Mengenai MBG yang keracunan itu ditangani Polda masing-masing. Polda, Polres masing-masing”. Tentu kita akan melakukan asistensi proses penanganannya, supaya kita bisa dapatkan fakta untuk keamanan pangan,” ungkap Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Helfi Assegaf di Bareskrim Polri Jakarta, Jumat (26/9).

Helfi menegaskan, salah satu fokus pendalaman adalah proses pengamanan makanan mulai dari hulu hingga hilir. “Kemudian nanti dari hasil pengecekan dan asistensi tentu muaranya memberikan rekomendasi kepada pemerintah. Terutama kepada penyelenggara MBG,” lanjutnya yang juga menjabat Kepala Satgas Pangan Polri,” ucapnya.

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad meminta aparat penegak hukum (APH) untuk turun langsung melakukan investigasi kasus dugaan keracunan tersebut. Dia menilai langkah ini penting agar kasus bisa diusut tuntas.

“Sehingga kita juga meminta kepada APH untuk juga ikut melakukan investigasi lapangan untuk kemudian membedakan mana yang benar-benar keracunan, atau kelalaian”. Menginhat, mana yang kemudian ada hal-hal yang mungkin ya, sengaja begitu kan,” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/9) lalu.

Sementara itu, Badan Gizi Nasional (BGN) turut mengambil peran dengan membentuk tim khusus untuk menyelidiki dugaan keracunan dalam program MBG. Tim ini bertugas memberikan second opinion agar publik memperoleh penjelasan kredibel.

Kami membentuk tim khusus agar masyarakat mendapat penjelasan awal yang kredibel tanpa mengganggu otoritas BPOM. Sehingga diharapkan isu-isu tidak berdasar bisa ditekan dan arah penanganan di lapangan menjadi jelas,” sebut Kepala BGN, Dadan Hindayana. 

Peninjauan SPPG di Banggai Kepulauan

Salah satu daerah yang mendapat perhatian adalah Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Pada Rabu (24/9/2025), tim penyidik Dittipideksus Bareskrim Polri meninjau dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) usai insiden dugaan keracunan.

Tim dipimpin Penyidik Tindak Pidana Madya Tingkat II, Kombes Pol Afrisal, dengan didampingi Kapolres Banggai Kepulauan, AKBP Ronaldus Karurukan. Peninjauan menyeluruh dilakukan di setiap ruangan dapur, termasuk dialog dengan karyawan Badan Gizi Nasional (BGN) yang terlibat dalam pengolahan makanan.

Tim Bareskrim datang langsung untuk melihat kondisi di lokasi dan mengumpulkan data serta informasi terkait dugaan keracunan,” kata AKBP Ronaldus.
Tercatat 335 Siswa Alami Gejala Keracunan

Data Rumah Sakit Trikora Salakan mencatat sebanyak 335 siswa mengalami gejala sakit perut dan mual setelah mengonsumsi makanan dari program MBG pada Rabu (17/9).
Hingga kini, status kasus masih dalam tahap penyelidikan. Pihak kepolisian menegaskan proses pengumpulan bukti terus dilakukan untuk memastikan penyebab pasti dari dugaan keracunan tersebut. 

(TI/BJ/TR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250