METROINDONEWS.COM, JAKARTA – Seruan keras, kondisi di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis (4/9), memanas. “Terlihat ratusan massa yang tergabung dalam Kaukus Muda Anti Korupsi (KAMAKSI) turun ke jalan menggelar aksi unjuk rasa”.
Dengan satu tuntutan utama yaitu KPK diminta segera mengusut tuntas dugaan korupsi dan manipulasi LHKPN yang diduga melibatkan anggota DPR RI Fraksi PDIP, Rudianto Tjen.
“Sementara massa datang dengan atribut lengkap, spanduk, baliho, dan poster yang tidak hanya menampilkan wajah politisi asal Bangka Belitung tersebut, melainkan juga deretan tudingan serius”.
Dalam atribut itu, Rudianto Tjen disebut-sebut memiliki kapal isap produksi senilai ratusan miliar rupiah. Terdiri dari 20 ribu hektare lahan sawit, pabrik kelapa sawit bernilai triliunan. “Hingga ratusan aset tanah dan bangunan dengan total nilai fantastis mencapai triliunan rupiah”.
“Tangkap Rudianto sekarang juga! Tidak ada pejabat yang kebal hukum. Semua harus sama di mata hukum!” teriak koordinator aksi KAMAKSI dalam orasinya, yang disambut pekikan serentak dari massa, Tangkap! Tangkap! Tangkap!
Aset Diduga Mencapai Rp 3 Triliun,” ungkap Ketua Umum DPP KAMAKSI, Joko Priyoski, seraya menegaskan pihaknya menemukan indikasi kuat adanya harta kekayaan yang tidak tercatat atas nama Rudianto Tjen.
“Ada ketidaksesuaian yang cukup mencolok”. Berdasarkan temuan dan laporan masyarakat, total aset yang diduga terkait dengan Rudianto Tjen mencapai sekitar Rp 3 triliun. Angka tersebut jelas tidak sebanding dengan gaji dan tunjangan anggota DPR. Sehingga menimbulkan tanda tanya besar,” kata Joko, yang akrab disapa Jojo.
Dia menambahkan, dugaan penyamaran kepemilikan aset ini menunjukkan adanya indikasi upaya sistematis untuk menutupi harta kekayaan yang sebenarnya.
“Kami mendesak KPK agar segera memeriksa sumber harta kekayaan Rudianto Tjen. Jangan sampai praktik manipulasi laporan kekayaan ini terus dibiarkan dan menjadi preseden buruk bagi penyelenggara negara,” ujar orator pendemo menyerukan.
Aksi tersebut, menurut KAMAKSI, merupakan bentuk keresahan publik atas dugaan praktik korupsi yang selama ini dibiarkan tanpa kejelasan dalam penanganannya.
Kemudian massa dalam aksi juga mengancam akan mengerahkan kekuatan yang lebih besar jika KPK tidak segera merespons desakan tersebut.
(KRS/MIN)