Indikasi Mencurigakan Kepala SMKN 56 Jakarta Bungkam Terkait Penggunaan Dana BOS

METROINDONEWS.COM, JAKARTA – Melalui data yang diperoleh, menyampaikan pertanyaan, agar dapat di tanggapi oleh Kepala SMKN 56 Jakarta Ngadina. “Dengan tujuan agar pemberitaan dapat tersaji secara berimbang, melalui pesan WhatsApp, Jum’at (27/9) siang”.

Berikut ini pertanyaannya :

– Pengembangan profesi pendidik  dan tenaga kependidikan dengan anggaran Rp. 218.500.000 pada tahap 1 tahun 2023. Sementara di tahap 2 melaksanakan kegiatan yang sama dengan menghabiskan anggaran sebesar Rp. 276 juta.

*Apa saja yang telah dilakukan pihak sekolah dalam kegiatan semacam ini karena dalam dua tahap saja sudah menghabiskan biaya sangat sebesar.

– Untuk pemeliharaan sarana dan prasarana pada tahap 1 dialokasikan dana senilai Rp. 599 juta dan dahap 2 Rp. 129 juta.

* Dengan anggaran Rp. 700 juta lebih tersebut, kegiatan seperti apa saja yang di lakukan sekolah. “Mata kegiatan apa yang menghabiskan dana terbilang besar.

Sebelumnya di tahun 2022 untuk kegiatan pembelajaran dan exstrakurikuler, menyerap anggaran dana BOS sebesar Rp. 338 juta pada tahap 3.

*Apa bentuk kegiatannya, apa sudah benar kegiatan extrakurikuler di sekolah di lakukan 4 x dalam sebulan.

Dalam hal kegiatan pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikan Rp. 492 juta.

*Dalam bentuk apa kegiatannya, dan berapa hari paling lama kegiatan di laksanakan.

Disamping kegiatan pengembangan perpustakaan, menghabiskan dana Rp. 167 juta. Sebelumnya di tahun 2023 untuk kegiatan pengembangan perpustakaan telah menggunakan dana sebesar Rp. 54 juta di tahap 2.

* Terbilang cukup tinggi kenaikan anggaran untuk kegiatan Pengembangan Perpus dari Rp 54 juta naik menjadi Rp 167 juta, apa kebutuhan mendesaknya, mohon di jelaskan.

Dugaan Pugli

* Ketika dilakukan wisuda kelulusan siswa tahun 2023, peserta dikenakan biaya untuk kegiatan tersebut di kisaran Rp. 300 ribu hingga Rp. 500 ribu

* Dan kewajiban siswa membayar uang kas kelas perminggu mulai dari kelas X hingga XII sebesar Rp. 15 ribu sampai Rp. 30 ribu/bulan.

Pertanyaan yang disampaikan awak media melalui pesan WhatsApp tersebut, langsung mendapatkan balasan dari Kepala SMKN 56 Jakarta Ngadina : ” Baik pak akan kami jawab Minggu depan ya. Mengingat hari ini sedang ada penguatan dari kementrian. Jadi tidak di sekolah”.

Sesuai dengan isi balasan WhatsApp dari kepala sekolah maka awak media, Senin (29/9), megingatkan kembali agar tanggapan dari pertanyaan yang telah disampaikan dapat segera di berikan jawaban.

“Kemudian terkirim jawaban dari kepala sekolah ‘untuk nama-nama kegiatannya sedang di data. kalau untuk wisuda, smkn 56 tidak pernah mengadakan. sedangkan untuk uang kas kelas, di smkn 56 tidaka ada pungutan uang kas.

Pemerhati Pendidikan dan Kebijakan Publik Ferry Hakim, SH., turut mengkritisi menyayangkan hal itu terjadi. Mengingat selaku pengguna anggaran negara wajib memberikan kemudahan informasi kepada publik yang membutuhkan.

“Antikritik  dalam memberikan informasi nanti malah menjadi preseden buruk terhadap yang bersangkutan, ” tandas Ferry Hakim.

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250