METROINDONEWS.COM, JAKARTA – Kerap merima perlakuan buruk ketika bertugas dilapangan, seperti halnya dialami, seorang awak media yang diduga menjadi korban penganiayaan ketika melakukan liputan kasus dugaan keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 01 Gedong Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur, Selasa (30/9).
Diketahui wartawan tersebut bernama Munir, menceritakan dia dan rekannya, Kiki, datang ke SPPG Gedong 2, Jaktim, usai mendapat informasi jika ada puluhan siswa di SDB 01 Gedong keracunan makanan. “Sehingga mereka berniat meminta mekonfirmasi atas kejadian tersebut”.
Ketika saya cek google itu, cuma ada SPPG Gedong 2, ternyata penyedia MBG yang keracunan tadi itu SPPG Gedong 1. “Saya salah tempat tapi malah dianiaya, bukan dikasih penjelasan,” kata Munir kepada wartawan, Selasa (30/9).
“Setibanya di lokasi, Munir mengaku diusir, ketika hendak pergi, dia melihat ada mobil SPPG Gedong 02″. Kemudian keduanya lalu memvideokan kendaraan tersebut, tapi langsung dilarang”. Jurnalis ini lalu mengatakan jika dirinya berada di area publik. Terkait ucapannya tersebut diduga membuat karyawan SPPG marah hingga melakukan penganiayaan.
“Terus salah satu pegawai SPPG turun dari mobil samperin saya ngejelasin bahwa bukan di situ penyedia MBG yang sebabkan dugaan siswa keracunan”. Namun tetapi di pinggir jalan dekat samping air biru tak jauh dari SPPG Gedong 02,” ujarnya.
“Pas sudah dijelasin, saya mau pergi ke SPPG Gedong 01 tapi tiba-tiba bapak yang tadi sudah kepalkan tangannya mau pukul saya”. Terus tiba-tiba malah cekik saya dan juga Kiki,” jelas Munir. Kejadian ini tak berlangsung lama usai beberapa pegawai SPPG melerai.
Dia bersama rekannya kemudian melaporkan kasus yang menimpanya ke polisi. “Secara terpisah, Kapolsek Pasar Rebo, AKP I Wayan Wijaya membenarkan Munir telah melaporkan kasus dugaan penganiayaan yang menimpanya.
“Laporan (para pewarta ini) kita tindaklanjuti,” tandas Wayan.
(ERA/MIN)