METROINDONEWS.COM, JAKARTA – Kemampuan bekerja, persoalan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), kerap menjadi topik hangat di kalangan publik. “Mengingat pengelolaan dana tersebut di duga rawan terjadi penyimpangan”. Terutama menyangkut dana perawatan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah, pengadaan alat multi media dan lainnya.
Sementara saat akan dikonfirmasi Kepala SDN Pisangan Timur (Pistim) 11 Pagi Kecamatan Matraman Jakarta Timur, Dhina Maylani Rusdha tidak berada disekolah, menurut salah seorang guru mengatakan Ibu kepala sekolah sedang rapat diluar. “Ibu sedang rapat diluar,” kata guru tersebut kepada wartawan, Selasa, (7/10).
Ketika dihubungi awak media melalui telepon selulernya di nomer +62 813-1636-3XXX tidak menjawab. Selanjutnya, telah mengirimkan pesan singkat konfirmasi melalui aplikasi WhatsApp. Namun, hingga berita ini dipublikasikan, pesan belum berbalas.
Pihak sekolah belum lama ini mengirimkan surat balasan dengan nomer surat 111/HM.02.02 kepada Redaksi namun isi balasan surat tidak sesuai dengan sejumlah hal yang dipertanyakan oleh wartawan.
“Sehingga patut diduga dana BOS dan BOP periode Tahun 2025 tidak semuanya terealisasikan dengan baik, seperti anggaran sarana dan prasarana sekolah pasalnya masih banyak kerusakan disetiap sudut”. Kedapatan, cat dinding depan mengelupas, halaman lapangan pada gompal serta halaman belakang lingkungan sekolah sangat kumuh tidak rapih, dan tidak bersih.
Pihak sekolah juga menjual berbagai macam atribut sekolah seperti baju olahraga seharga Rp.145.000, baju batik Rp 165.000
dan dasi topi Rp 35.000.
Amran (nama samaran) selaku orangtua murid merasa keberatan dengan harga sebesar itu, “Memang tidak diwajibkan tapi bagaimana mau tidak mau kami harus membeli disekolah daripada anak saya didiskriminasi,” kata dia kepada wartawan.
(SP/TR)