METROINDONEWS.COM, SUBANG – Preman makin ganas, seorang jurnalis media online hadejabar.com Hadi Hadrian (46), menjadi korban pengeroyokan oleh delapan orang yang diduga preman saat hendak meliput kandang ayam ilegal di Desa Sukarurip Kecamatan Cijambe Subang Jawa Barat, Rabu (9/4).
“Sehingga akibat kejadian tersebut, Hadi mengalami luka serius. Hidungnya patah dan dadanya dipenuhi memar akibat pukulan bertubi-tubi. Kejadian ini menambah daftar panjang kekerasan terhadap insan pers.
Hadi mengungkapkan kronologis kejadian, bahwa ia bersama rekannya datang ke lokasi untuk meminta keterangan dari pihak manajemen kandang ayam. Ini merupakan kunjungan keduanya ke lokasi tersebut.
“Ketika saya kembali ke lokasi untuk meminta konfirmasi dari manajemen, karena mendapat informasi bahwa kandang ayam ini beroperasi secara ilegal selama tiga tahun. Mengingat sebelumnya saya hanya sempat bertemu penjaga,” ungkap Hadi.
Namun, baru saja tiba dan memarkirkan mobil, ia dihadang oleh sebuah mobil mewah berwarna hijau yang diduga milik pemilik kandang. Hadi kemudian digiring ke bawah plang kandang ayam, dan saat sedang berbincang, tiba-tiba sekelompok pria langsung mengeroyoknya.
“Padahal saya hanya ingin menanyakan soal izin kandang ayam petelur yang jumlahnya sekitar 30 ribu ekor. Tapi saya malah dikeroyok,” lanjutnya.
Kini, Hadi tengah menjalani perawatan intensif di IGD RSUD Subang. Ia menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian agar pelaku segera diproses sesuai hukum yang berlaku.
KDM: Tangkap Preman
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bakal membentuk Satgas Anti Premanisme di wilayah Jawa Barat. Satgas tersebut bakal berisi anggota dari berbagai kalangan seperti TNI dan Polri hingga Polisi Militer (PM).
Mungkin hari ini, mungkin akan segera dibuat (satgas). Senin mungkin SK-nya keluar,” ucap Dedi usai mengikuti acara di DPRD Jabar, beberapa waktu yang lalu.
Dedi mengaku terus melakukan komunikasi dengan jajaran kapolres di wilayah Provinsi Jawa Barat. “Kemudian dia mengapresiasi sejumlah Polres yang telah berhasil menangkap preman”. “Malam juga kan di Subang sudah berani tuh Kasat Sersenya nangkap preman”.

Sementata di Bekasi yang ormasnya sudah minta maaf, walaupun menurut saya minta maaf saja tidak cukup. Harus ada langkah-langkah hukum, kemudian yang di Kota Bekasi juga sudah bergerak,” ungkapnya.
Dedi mengatakan Satgas anti premanisme bakal dilengkapi perlengkapan khusus dan nomor telepon khusus. “Mereka mulai efektif bekerja pada Senin pekan depan. “Sudah, Senin ini sudah bisa efektif kok,” pungkas Dedi.
(PJ/REP/RED)