METROINDONEWS, JAKARTA – Tuai kritik, strategi permainan yang diterapakan Timnas Indonesia ketika menghadapi Kuwait, Rabu (23/10) malam terkesan tanpa strategi. Pasalnya long ball dan passing ball kerap membingungkan sehingga susah di jangkau oleh pemain yang dituju.
“Tetap diakui semangat garuda muda tak kenal lelah dalam berlaga di lapangan hijau”. Mengingat pertahanan di lini belakang Timnas cukup rapat dan solid.
Terbukti Dalam pertandingan ini Timnas Indonesia berhasil unggul pada menit ketujuh melalui sundulan Mathew Baker usai meneruskan sepak pojok Zahaby Gholy.
Sempat tercipta peluang lain, ketika Putu Panji hampir menambah keunggulan Indonesia pada menit ke-27. Namun sayang sundulannya masih menyentuh mistar gawang Ahmad Alshawaf.
Masih dibilang ketiban hoki ketika pada babak menit akhir perpanjangan waktu, sepakan pemain Kuwait ke gawang Timnas yang di jaga Dafa Al Gasemi masih melenceng ke kiri.
Kendati demikian jika pola permainan ketika menghadapi Kuwait masih di terapkan bisa jadi blunder untuk Timnas.
“Mengingat partai selanjutnya, Timnas Indonesia U-17 akan menghadapi Kepulauan Mariana Utara di Stadion Abdullah Alkhalifa Alsabah, pada Jumat (25/10) mendatang”. Setelah itu baru akan melawan Australia pada laga penutup, Minggu malam (27/10).
Meskipun Timnas berhasil menang 1-0 atas Kuwait pada pertandingan perdana Grup G Kualifikasi Piala Asia U-17 2025.
Namun kemenangan ini tetap menuai kritik dari banyak netizen bermunculan di media sosial usai pertandingan.
“Terlalu sering buang bola yang belum jelas arah tujuannya, malah sering ke pemain Kuwait ketika melakukan long ball, seperti baru belajar main bola aja,” cuit netizen indra _ksm72 seraya menambahkan emoji tertawa.
Sementara menurut netizen lainnya “long ball malah sering ke area kiper lawan atau pemain lawan gak pernah ada opsi lain, namun tetap suport dengan perolehan tiga poinnya okk..
(KSP/BA)