METROINDONEWS.COM, KOTA BEKASI – Terkait masalah dugaan Pungutan Liar (Pungli) tumbuh subur di SMPN 4 Kota Bekasi. Memperoleh kecaman dari berbagai pihak karena sangat membebani orang tua murid.
“Pemberitaan telah beredar, namun instansi terkait, terutama Dinas Pendidikan Kota Bekasi belum melakukan penanganan dengan baik malah justru terkesan lamban,” celoteh sejumlah orang tua murid.
Pemerhati pendidikan dan kebijakan publik Ferry Hakim, turut menyikapi ketika ada kasus Pungli di sekolah mengemuka. Kemudian menjadi topik hangat di kalangan publik, sejatinya pihak Dinas Pendidikan langsung bereaksi.
“Dengan menurunkan tim untuk melakukan investigasi ke sekolah tersebut atau langsung melakukan pemanggilan kepada oknum kepala sekolah yang bersangkutan”.
“Sehingga masalah tersebut ada kejelasan dan tidak menimbulkan berbagai spekulasi,” ucapnya.
Menjadi lebih jernih ketika ada informasi baru atau ada keterangan baru yang diperoleh publik dalam persoalan Pungli tersebut”.
Tidak boleh lambat,” lanjut Ferry, dalam penanganannya karena sudah menjadi konsumsi publik. “Jangan timbul kesan ada pembiaran dari pihak berkompeten yang memiliki tugas dalam hal ini,” sebutnya.
Sementara Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Ahmad Yani, Selasa (15/9), melalui pesan WhatsApp, menuliskan
Perlu proses bang bukan ber arti di biarkan…ini sedang di komunikasikan.
Saking banyak nya kegiatan blm tersentuh dg sempurna mudah mudahan dlm waktu seminggu bisa selesai.
Rawan Pungli
Pasalnya, walaupun pihak SMPN 4 Kota Bekasi mendapatkan dana BOS dan BOSDA yang sangat besar. Namun dugaan praktek Pungutan Liar (Pungli) masih saja terjadi?
Menurut salah satu orangtua murid yang namanya minta dirahasiakan mengatakan, disekolah masih melakukan pungutan uang seragam sekolah kepada seluruh siswa kelas VII sebesar Rp. 1,5 juta.
“Sementara untuk biaya operasional siswa dan lainnya, hingga lulus sekolah sebesar Rp. 2 juta. “Kan Dana BOS dan BOSDA sudah besar kenapa masih ada pungutan disekolah,” keluh orangtua murid tersebut.
Kepala SMPN 4 Kota Bekasi Sungkawati ketika dikonfirmasi melalui telepon seluler di Nomer +62 812-8573-XXX tidak menjawab pertanyaan konfirmasi dari awak media. “Sungkawati hanya menjawab melalui pesan singkat WhatsApp bahwa dirinya sedang menyelesaikan Jambore HGN.
(SP)