METROINDONEWS.COM, JAKARTA – Maju dirarik mudur, Pengamat Politik Rocky Gerung menilai reshuffle kabinet Presiden Prabowo Subianto tidak mencerminkan semangat reformasi. “Kritik tersebut terutama ditujukan pada pengangkatan Muhammad Qodari sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP).
Menurut Rocky, KSP adalah posisi strategis di lingkaran inti Istana, namun Qodari dianggap tidak layak mendudukinya. DIa menyoroti rekam jejak Qodari yang pernah menggaungkan wacana presiden tiga periode untuk Joko Widodo, serta mendorong pasangan “Jok-Pro” atau Jokowi–Prabowo jelang Pilpres 2024.
“Dengan posisi itu, publik menganggap Presiden Prabowo menyetujui ide manipulatif tiga periode yang dulu disorongkan Qodari. “Sehingga akibatnya muncul kesan Prabowo juga bersiap-siap untuk tiga periode,” kata Rocky dalam program FNN di kanal YouTube @RockyGerungOfficial_2024, Kamis (18/9).
Rocky menilai langkah Prabowo menunjukkan cacat etis dan lemahnya pemahaman terhadap demokrasi. “Kalau mengerti demokrasi, seharusnya Prabowo memastikan aparatnya bebas dari ambisi politik yang bertentangan dengan konstitusi,” tegasnya, mengutif dari Bangka Pos.
(BP/MIN)