Dana BOS Diselewengkan, Kepala SMKN 1 Kota Serang Harus Diperiksa

METROINDONEWS.COM, SERANG – Salah arah, tidak patut dicontoh jadi pemimpin disekolah, demikian sebutan ditujukan kepada Kepala Sekolah SMKN 1 Kota Serang Provinsi Banten Untung Supriyanto.

“Pasalnya ketika dikonfirmasi wartawan seputar persoalan kasus dugaan penyimpangan dana BOS, baik yang diduga Mark Up siswa, Pungli penerimaan siswa baru (PPDB) Tahun 2024 maupun tentang kegiatan pengadaan fiktif. “Selanjutnya mengenai, pihak sekolah terima fee sebesar 10 % dari rekanan yang mendapatkan proyek pengadaan barang dan jasa disekolah”.

Tentu dengan adanya temuan yang diperoleh berdasarkan data BOS, mengenai dugaan Mark Up penggunaan anggaran BOS dan Kegiatan pengadaan fiktif disekolah periode Tahun 2024 di SMKN 1 Kota Serang. “Terindikasi terjadi penyimpangan sehingga merugikan keuangan negara.

Kemidian menyangkut pengembangan perpustakaan sebesar Rp. 156.000.000, Pengadaan alat multimedia Rp.94.455.000, anggaran sarana dan prasarana sekolah sebesar Rp.1.012.955.700, pembayaran honorer sebesar Rp.595.500.000.

Selain itu pihak sekolah melakukan pungutan uang kas kelas kepada seluruh siswa, dugaan pungutan PPDB, serta pungutan perpisahan siswa.

Sementara Kepala SMKN 1 Kota Serang, Untung Supriyanto melalui Humas SMKN 1 Kota Serang, Namiroh saat dikonfirmasi, Senin (5/5) mengatakan penggunaan dana BOS reguler tahun berjalan sudah diperiksa secara rutin oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, BPKAD, Inspektorat Provinsi dan Irjen Kemendikdasmen.

Untuk kegiatan perpisahan siswa kelas XII SMKN 1 Kota Serang tidak melaksanakan,” tambah Untung Supriyanto.

Ketua Aktivis Peduli Pendidikan, Andreas Tora saat dimintai tanggapanpnya terkait dugaan penyelewengan dan mark up dana BOS mengatakan akan menindaklanjuti dan melaporkan ke Inspektorat hingga Kejaksaan Tinggi Provinsi Banten, “Jika memang terbukti agar oknum kepala sekolah dilaporkan ke APH agar ada efek jera,” kata Andreas Tora dengan tegas di halaman pendopo Gubernur Banten.

“Perlu untuk diketahui, sebelumnya ada satu hal yang ganjil terjadi dalam persoalan ini, kepala sekolah bukannya memberikan jawaban atas apa yang dipertanyakan? Malah menyuruh oknum untuk menghubungi wartawan metroindonesianews.com, sejauh ini belum diketahui maksud dan tujuan kepala sekolah tersebut.

(SP/IR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250