METROINDONEWS.COM, JAKARTA – Menelisik penggunaan, Dana Bantuan Operasional Sekolah Reguler yang selanjutnya disebut Dana BOS Reguler adalah Dana BOS yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasional rutin Satuan Pendidikan dalam menyelenggarakan pendidikan dasar dan menengah.
Adapun Komponen penggunaan Dana BOS Reguler sesuai Permendikbud Nomor 63 Tahun 2022 tentang Juknis Dana Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) diantaranya meliputi pemeliharaan sarana dan prasara sekolah.
Namun tidak demikian yang terjadi di SDN Pondok Bambu 014 Pagi Duren Sawit Jakarta Timur. Terlihat dengan jelas sarana toilet siswa pria dan wanita, terkesan sangat jorok sekali. Seperti di ruang toilet pria, tempat buang air kecil yang posisi berdiri, kondisi nya mengalami kerusakan semua. Karena ada ember air dan gayung di bawah tempat tersebut. “Keran air yang mengeluarkan air lalu turun ke bawah, ke tiganya dalam kondisi rusak.
Bukan hanya itu saja masih untuk tempat siswa buang hajat (WC), dari ke tiga ruangan yang tersedia, dalam kondisi di genangi hajat manusia. “Memang ada satu ruang WC di sana tersedia ember air dan gayung sementara yang lain tidak ada. Meski di satu ruangan WC tersedia ember air, tetap saja kotoran hajat manusia masih tetap terlihat di sana.
“Demikian kondisi wastafel kran airnya tidak berfungsi semua, kerak lumut kecoklatan menempel pada lubang pembuangan air di bawah kran bagian atas yang menuju ke bawah”. Kondisi tak jauh beda dengan sebatang besi berkarat kecoklatan.
Selanjutnya kondisi tersebut tidak jauh berbeda di lima ruangan WC untuk siswi, mengalami hal yang sama, lubang pembuangan di penuhi kotoran manusia.
Menurut keterangan warga sekolah, sebut saja Tami dan Wuri bukan nama sebenarnya, kondisi tersebut sudah berlangsung sangat lama yang pasti kurang lebih sudah dua tahun. Kerusakan di ruangan WC siswa dan siswi tersebut terlihat, khusus di lantai IV, mungkin di lantai III dan II mengalami hal yang serupa kondisinya. Hanya di lantai satu WC yang tersedia masih dalam kondisi masih layak di gunakan siswa, selainnya memperihatinkan,” beber Tami yang kemudian ditimpali Wuri bahwa benar apa yang diceritakan itu terjadi di sini.
“Sementara informasi yang berhasil di himpun dalam lingkungan sekolah, oknum kepala sekolah, hanya mau berbagi tugas dan informasi tentang masalah anggaran dengan pegawai sekolah berinisial MR, atau hanya dengan segelintir orang saja”. Selainnya kurang mendapatkan perhatian dan dukungan malah terkesan di kucilkan untuk tidak mencampuri persoalan penggunaan dana BOS di sekolah.
“Sangat jauh dari kata transparansi masalah penggunaan anggaran sekolah, banyak kebobrokan yang terjadi di sekolah, namun tidak ada yang berani menentang?ucap sejumlah pegawai berseragam biru tersebut,sambil menempelkan jari di bibir mereka.
Menanggapi hal tersebut Kepala SDN Pondok Bambu 014 Pagi Nani Suryani, S.Pd, mengatakan perawatan semua berjalan dengan baik. Kalau ada yang rusak seperti bohlam yang putus, kita segera ganti.
Selama tiga tahun saya di sekolah ini sudah semakin baik. “Toilet juga kita rawat dengan baik pak, begitu juga dengan toilet dipertanyakan sudah di perbaiki,” ujarnya, Kamis (21/11) siang.
Selain itu, Nani, balik menanyakan kepada awak media, foto kapan toilet tersebut? Perlu untuk diketahui foto kondisi toilet yang ada di lantai IV tersebut di abadikan pada November lalu. Namun jauh lebih dulu, sebelum di lakukan perbaikan. “Terlihat jelas kondisi perbaikan, diperkirakan baru dilakukan, minimal minggu ini”. Sementara kerusakan telah terjadi sejak dua tahun lalu, seperti keterangan yang di sampaikan oleh warga sekolah.
(RED)